Minggu, 01 Februari 2015

Makam Sunan Kalijaga

Sunan Kalijaga dimakamkan di desa Kadingalu, Demak. Berdasarkan informasi yang menyebar dari masyarakat, Beliau dulunya tinggal di Kadingalu. Makam Sunan Kalijaga selalu ada yang berziarah di makam beliau dan ramai dihari-hari tertentu. Banyak orang berkunjung untuk berziarah ataupun hanya sekedar melihat sejarah tentang penyebaran agama Islam di tanah jawa, yang dikenal sebagai walisongo. Yang lebih ramainya lagi pada hari kamis, malam jum'at. Bukan hanya Peziarah dari daerah demak saja, tapi dari berbagai daerah di indonesia, terutama dari Jawa.

Biasanya pada tanggal 10 Dul-hijjah, Makam Beliau ramai dikunjungi orang, karena ingin melihat upacara penjamasan benda-benda pusaka. Salah satunya berupa Kelambi Kyai Gondil, sebagian tutur rakyat bukan hanya Klambi Kyai Gondil, tapi juga Klambi Onto Kusumo.

Sunan Kalijaga

Tentang Sunan Kalijaga

Sunan Kalijaga adalah tokoh penyebar agama Islam di tanah jawa. Nama asli Sunan Kalijaga adalah Raden Said yang memiliki ayah seorang Tumenggung di kadipaten Tuban, yaitu Tumenggung Wilatikta. Sebelum dikenal sebagai wali, beliau sudah belajar agama Islam dari guru di Kadipaten Tuban. Sering kali setiap malam membaca ayat-ayat Al-Qur'an dikamarnya. Raden Said merupakan satu-satunya putra Tumenggung dengan harapan meneruskan jabatan ayahnya.

Namun, suatu hari saat Raden Said menyadari kerasnya pemerintahan terhadap rakyat. Beliau menjadi pemberontak dinegaranya sendiri, untuk kepentingan rakyatnya. Pemerintahan yang keras kepada rakyat kecil untuk membayar bajak yang melampaui kemampuan rakyatnya. Raden Said mengerti keadaan Tumenggung yang hanya menjalankan tugas dari atasan. Memang pada saat itu Majapahit sedang banyak perselisihan, perang saudara yang membuat keadaan pemerintahan di Majapahit tidak stabil. Untuk menjalankan roda pemerintahan, dibutuhkan dana yang besar.

Raden Said memberontak, mengambil sebagian harta orang-orang kaya dan diberikan kepada rakyat yang membutuhkan. Hingga beliau bertemu dengan Sunan Bonang, setelah diusir dari Kadipaten Tuban karena fitnah bahwa Raden Said telah memperkosa seorang gadis didesanya. Beliau bertemu dengan Sunan Bonang saat hendak merampok Sunan Bonang yang lewat di hutan. 

Karena pembicaraan Sunan Bonang, Raden Said sadar bahwasanya apa yang dilakukan itu salah. Raden Said menjadi murid Sunan Bonang, dengan syarat menjaga tongkat yang ditancapkan oleh Sunan Bonang di pinggir Sungai. Dari itulah Raden Said di angkat menjadi murid dan dipanggil dengan sebutan Sunan Kalijaga. Yang bearti penjaga sungai. Untuk lebih jelasnya tentang kisah Sunan Kalijaga, bisa anda kunjungi di www.ceritalegenda.com